Jumat, 06 April 2012

Tulisan 3


BANK ISLAM DALAM PERKEMBANGAN PERBANKAN MODERN


            Bebicara tentang perekonomian, tentu tidak akan lepas dari masalah perbankan. Sejauh yang kita kenal, perbankan konvensional mendasarkan opersinya pada sistim bunga, yang identik dengan riba. Padahal, dalam Islam riba dilarang. Oleh karena itu perlu perbankan alternatif dalam perekonomian yang sesuai dengan syariat Islam.
            Bank-bank Islam modern mulai bermunculan pada dekade 1960-an. Meski begitu, aktifitas perbankan telah dimulai sejak zaman Rasulullah. Sebelum diutus menjadi Rasul, karena kejujurannya. Nabi Muhammad s.a.w. dikenal sebagai Al-Amin. Beliau dipercaya menyimpan segala deposit oleh orang banyak sehingga pada saat terakhir sebelum Rosul hijrah ke Madinah, Nabi melantik sayidina Ali r.a. untuk mengembalikan segala simpanan itu kepada yang punya.
            Seorang sahabat Zubair bin Al-Awwam, tidak mau menerima uang dari orang dalam bentuk deposit. Dia lebih suka menerimaya dalam bentuk pinjaman . Abdullah bin Zubair menceritakan, bila ada orang datang membawa uang untuk disimpan untuk ayahnya, maka ayahnya akan berkata bahwa uang itu adalah pinjaman, beliau mempunyai hak untuk memakainya atau menggunakannya. Oleh karena itu, Zubair berkewajiban mengembalikannya utuh. Aktifitas mudharabah dan musyarakah juga telah dikenal sejak dulu. Dalam aktifitas pengiriman uang misalnya, dikisahkan Ibnu Abbas mengirim uang ke Kufa atau kisah Abdullah Zubair yang kerap mengirim uang dari Mekah ke adiknya Misab bin Zubair di Irak. hal serupa juga terlihat dalam aktivitas penggunaan cek. Misalnya ketika sayidina Umar bin Khattab r.a. mengimpor sejumlah besar barang dari Mesir ke Madinah. Untuk mempercepat distribusi, Khalifah mengeluarkan cek untuk penduduk Madinah. Contoh lain adalah kisah Saif Dawalah Al-Hamadani, amir di Aleppo, yang menggunakan cek  untuk membayar minum di kedai Bani Khaqan tanpa mereka sadar bahwa dia seorang amir.
            Sejarah perkembangan bank Islam modern dimulai dari berdirinya Mit Ghamr Local Saving Bank di Mesir. Akibat situasi politik saat itu, bank ini diambil oleh National Bank of Egypt dan Central of Egypt pada pertengahan 1967 sehingga kemudian beroperasi atas dasar riba. Pada 1972, sistim bank tanpa riba diperkenalkan kembalidengan berdirinya Nasser Social Bank di Mesir.
            Pada awal 1970-an dibentuklah organisasi konferensi Islam (OKI) yang diprakasai oleh antara lain almarhaum raja Faisal dari Arab Saudi yang juga menyarankan dibentuknya Bank Pembangunan Islam (IDB) pada 1975 yang dianggap sebagai pendorong berdirinya bank-bank Islam lainnya. Kemudian bank Islam bertambah di manca negara dengan pesat. Pesatnya pertumbuhan bank-bank Islam telah memberikan inspirasi bagi bank-bank kovensional untuk meniru dan ikut menawarkan produk-produk bank Islam. Alasan bank-bank konvensional menawarkan produk bank Islam itu semata-mata alasan komersial karena melihat besarnya pasar umat Islam yang pertumbuhannya diperkirakan lebih dari 15% per tahun.
            Beberapa bank konvensional bahkan membuka " Islamic Windows " dengan menawarkan produk-produk bank Islam, antara lain di Malaysia, the Islamic Transactions di cabang-cabang the Bank of Egypt, the Islamic Servicea di cabang-cabang the National Comercial Bank Saudi Arabia.  Citybank bahkan mendirikan Citi Islamic Investment Bank pada 1996 di Bahrain yang merupakan anak perusahan Citicorp. Chase Manhattan Banak telah mengembangkan produk Chase Manhattan Leasing Liquidity Program (CML) untuk memenuhi kebutuhan investasi overnaight dan short term yang halal . Produk-produk investment banking yang islami mulai ditawarkan oleh fund manager konvensional : the Wellington Management Company AS, dan Kleinworth Benson Bank, Inggris.
            Perusahaan-perusahaan besar yang berminat menggunakan jasa bank Islam juga makin banyak. Xerox, General Motors, IBM, General Electric, dan chrisler adalah sebagian dari perusahaan blue-chip di Amerika yang semakin banyak menggunakan ijara (islamic lease finance) ; the United Bank of Kuwait pada 1994 lalu melaporkan pertumbuhan 75% untuk produk ijara di Amerika Serikat. Dari segi pengembangan teori bank Islam, Tidak kurang dari Harvard University mendirikan program khusus the Harvar Islamic Finance Information Program di bawah Harvard University Centre for Middle Eastern Studies, yang disponsori oleh the Islamic Investment Bankers (anak perusahaan Dar Al-Maal Al- islami Trust).
            Demikian selintas perkembangan Islam dalam kancah perbankan dunia. Yang kita harapkan adalah  sistim perbankan syariah ini terus memasyarakat dan berkembang.
                             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar